Kamis, 05 Januari 2017

CERITA PUTRI KODOK UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA DI SEKOLAH DASAR

TUGAS INDIVIDU
 “STORYBIRD PRINCESS FROG”
DISUSUN GUNA MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN DAN ICT
Dosen Pengampu: Nur Amalia, M. Teach.



 

DISUSUN OLEH:
SRI WAHYUNI   (A510120172/ IV D)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014
KISAH PRINCESS FROG (PUTRI KODOK)
Dahulu ada seorang ratu melahirkan seorang anak cantik dengan,  pipi merah, kulit putih, dan rambut hitam. Bayi itu diberinya nama Putri. Namun sungguh malang nasib Putri, ibunya tidak dapat menemani lebih lama di dunia ini. Sang ratu meninggal dunia dan ayahnya menikah lagi. Ratu baru ini cantik, namanya Ratu Elvira tetapi sifatnya penuh iri dan dengki. Hanya mementingkan dirinya sendiri. Ratu Elvira sangat membenci Putri karena kecantikan yang dimiliki oleh Putri yang semakin besar dan setiap hari menjadi semakin cantik dan mengalahkan kecantikan Ratu Elvira. Ratu Elvira tidak terima dan berusaha agar penampilan Putri tampak jelek dan buruk, untuk itu setiap hari Ratu Elvira menyuruh Putri menyapu dan mengepel lantai sepanjang hari, pakaian yang di berikan adalah pakaian bekas yang jelek.
Sang Putri yang sangat cantik sedang duduk sendiri dan bersedih. Jika malam tiba Putri harus tidur di dapur, di pijok dekat cerobong asap, karena itulah dia tampak selalu kotor dan setiap hari Ratu Elvira selalu mengejek Putri tirinya tersebut. Putri sangat akrab dengan hewan-hewan disekitarnya, ia hidup dan bersahabat dengan hewan-hewan itu. Hanya satu hewan yang tidak mau bersahabat dengannya yaitu Nero anjing milik ibu tirinya. Gara-gara ulah Nero yang nakal eringkali Putri mendapat marah besar dari ibu tirinya, misalnya dengan sengaja Nero memecahkan piring di dapur, yang kena marah pastilah si Putri.
Putri yang cantik bersedih karena dia selalu disiksa oleh ibu tirinya yang sangat jahat. Suatu hari ibu tirinya memiliki ide untuk menyingkirkan Putri dengan cara yang sangat jahat sekali. Dengan rasa marah Ratu Elvira memanggil seorang pemburu, “Bawalah Putri ke hutan” perintahnya. “Bunuh dia dan bawa jantungnya kepadaku”.
Pemburu itu membawa Putri ke hutan, tetapi ia tidak sampai hati membunuhnya, “Larilah”, bisiknya, “Dan jangan kembali!”. Putri tidak tahu jalan dan ia sangat takut, “Oh, kemana aku harus pergi?” tangisnya. Ia terus berjalan seorang diri. Namuni-lagi nasib malang menimpa putri karena melakukan perjalanan yang lumayan jauh sang Putri kelelahan dan Putri pun memutuskan untuk beristirahat sejenak di bawah pohon. Tiba-tiba dari arah belakang ada 2 orang pemburu lain suruhan dari ibu tirinya sang Putri pun de bawa kembali ke istana dan 2 orang pemburu itu melaporkan semua kejadian yang menimpa putri kepada Ratu Elvira. Dan Ratu Elvirapun sangat geram dan sangat marah karena rencananya membunuh Putri tidak berbuah manis.
Sementara itu sebenarnya Putri memiliki seorang ayah yang sangat sayang kepadanya tetapi sang ayah selalu sibuk dan jarang di istana sehingga sang ayah tidak pernah tahu apa yang terjadi di istana. Setiap pulang ke istana Ratu Elvira menutup-nutupi semua perilaku kejamnya terhadap Putri dan berpura-pura baik dan sayang dengan Putri. Sang Putri pun selalu di ancam apabila berani bercerita tentang kejadian yang di timpanya selama ayahnya tidak berada di istana. Ayahnya mengira bahwa istrinya sangat baik kepada putri tunggalnya yang pada kenyataanya sangat berbanding terbalik anak tunggalnya selalu mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, setiap hari selalu mendapat penyiksaan dan hujatan dan sang Putri pun sempat ingin di bunuh oleh istrinya sendiri.
Ibu kandung Putri yang sudah meninggal dunia sangat sedih melihat putri kandung yang sewaktu masih hidup selalu beliau sayangi dan selalu dimanja sekarang hampir tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang. Setiap hari yang dialami Putri adalah kesedihan dan kesengsaraan. Pada akhirnya ibu kandung sang Putri meminta pertolongan kepada ibu peri agar membantu anak yang selalu beliau sayangi. Ibu peri yang dimintai bantuan oleh ibu kandung sang Putri memiliki kekuatan ajaib dan dapat menolong Putri dimanapun dia berada. Ibu perimemiliki sebuah tongkat ajaib yang bisa mengeluarkan apa saja yang di inginkan oleh Ibu peri untuk membantu sang Putri.
Pada suatu malam di istana tempat tinggal Putri dan ibu tirinya dari dalam istana terdengar suara tangisan dan rintihan yang dialami oleh sang Putri karena setiap malam sang Putri selalu mendapat siksaan dari ibu tirinya. Melihat hal tersebut ibu peri mencoba untuk masuk kedalam istana dengan kekuatan ajaibnya dan mencoba untuk membantu sang Putri yang telah disiksa oleh ibu tirinya.
Sementara itu ibu kandung sang Putri tidak bisa berbuat apa-apa selain meminta bantuan kepada Ibu peri untuk membantu anaknya yang sedang disiksa di dalam istana. Sementara Ibu peri masuk kedalam istana dan mencoba menolong sang putri, ibu kandung sang Putri hanya bisa menangis dan berdoa untuk keselamatan Putri yang sangat di sayangi dan dicintainya. Ibu kandungnya tidak bisa masuk ke dalam istana tempat penyiksaan Putrinya sehingga Ibu kandungnya hanya bisa menunggu di luar istana.
Sementara itu ibu peri mencoba masuk ke dalam istana dengan kekuatan ajaibnya untuk membantu sang Putri yang mengalami penyiksaan oleh Ibu tirinya sendiri.  Ibu peri ingin membantu sang Putri agar bisa hidup bahagia.
Kemudian ibu peri berhasil masuk ke dalam istana tersebut kemudian Ibu peri mencoba mencari asal suara rintihan dan tangisan dari sang Putri yang telah disiksa oleh ibunya. Kemudian dari arah dapur suara tersebut muncul kemudian Ibu peri bersembunyi di balik tembok dan menyaksikan perilaku jahat ibu tiri sang putri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar